Tersenyumlah setiap kisah pasti kan membuka perjalanan baru ke taman impian bersama kekuatan dari suatu pengharapan.
RSS

Kata

Mentari menghangatkan hati
tak berucap dengan kata
Hujan mengguyur jiwa
tak berucap dengan kata
Tapi mengapa api yang ku pandang
tlah mampu membakar canda dengankobaran kata-katanya
Sungguh cepat ia menyulut hati dan melelehkan rasa
Ia merayu dengan kenyamanan dan kehangatannya

Pandang aku,
seperti aku memandang kehangatan sang mentari serta kesejukan guyuran hujan,
sungguh aku bukan api yang berkobar dan menyisakan butiran abu-abu
yang mencemari akan pandanganku 0 komentar

Penggunaan Basis Dua dalam Menyusun Bilangan Oleh Ira Leni Siti K

1 komentar

Photoshop Bangunan


BEFORE

AFTER

0 komentar

Photoshop Digital Make Up Before-After


BEFORE 


AFTER
0 komentar

Menghitung Jari-jari Lingkaran Dalam dan Luar Segitiga

0 komentar

Tangram untuk Kekekalan Luas

Tangram untuk Kekekalan Luas
Oleh: Ira Zahara Yasminia
Menurut Dienes (Nina), Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. anak yang sudah memahami hukum kekekalan luas akan memahami bahwa luas daerah yang ditutupi suatu benda akan tetap sama meskipun letak bendanya diubah. Anak yang belum memahami hukum kekekalan luas akan kesulitan belajar luasan suatu daerah. Misalnya, dalam menemukan rumus luas jajarangenjang yang diturunkan dari rumus luas persegi panjang.
          Bagi anak yang sulit memahami tentang hukum kekekalan luas, alat peraga berbentuk permainan akan membantu dalam proses pemahaman tersebut. Karena dengan penggunaan alat peraga, maka konsep yang dianggap abstrak oleh anak akan lebih terlihat konkret ketika anak dapat menunjukkan langsung konsep kekekalan luas tersebut dengan pengalamannya sendiri pada saat anak mencoba mengkonstruksi lewat bantuan alat peraga.    
Menurut Darhim, tangram adalah salah satu jenis alat peraga yang termasuk dalam kelompok alat peraga yang mengacu pada konsep kekekalan luas. Selain berhubungan dengan kekekalan luas, tangram lebih mengarah kepada alat untuk permainan matematika.
Permainan tangram dapat meningkatkan daya fantastik dan kreativitas anak terutama bagi anak yang pemahaman konsep hukum kekekalan luasnya sedang tumbuh. Adapun permainan semacam tangram ini yang disebut dengan puzzle logika. Puzzle logika merupakan puzzle gambar yang dapat mengembangkan keterampilan serta anak akan berlatih untuk memecahkan masalah. Puzzle ini dimainkan dengan cara menyusun kepingan puzzle hingga membentuk suatu gambar yang utuh.
Menurut Nani (Junandar), mengemukakan bahwa pada umumnya, sisi edukasi permainan puzzle berfungsi untuk:
a.       melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
b.      Melatih koordinasi mata dan tangan. Anak belajar mencocokkan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.
c.       Memperkuat daya ingat
d.      Mengenalkan anak pada konsep hubungan
e.       Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk berfikir matematis (menggunakan otak kiri)
f.       Melatih logika anak.
Dapat disimpulkan bahwa manfaat media puzzle yaitu untuk melatih konsentrasi anak, melatih otak kiri anak serta dapat melatih anak dalam mengembangkan kemampuan logika matematika anak.

Daftar Pustaka

Darhim. 2009. Workshop Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Junandar. (2012). Puzzle.
            [Online]
Nina. (2013). Konsep Belajar Teori Dienes.
            [Online]


0 komentar

Alat Peraga Matematika



Alat Peraga Matematika
Oleh: Ira Zahara Yasminia 

Menurut Elly Estiningsih (Pujiati) Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari).
Menurut Djoko Iswadji (Pujiati) Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsp dalam matematika. Dengan adanya alat peraga, diharapkan hal-hal yang awalnya terlihat abstrak bisa menjadi model-model benda konkret yang dapat mempermudah pembelajaran.
Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokkan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya yang tinggi.
Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang berupaperangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas (LT), aturan permainan dan lain sebagainya. Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.
Secara umum fungsi alat peraga adalah:
1.      sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika.
2.      sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep.
3.      sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan. 
      
        Daftar Pustaka

        Pujiati. (2004). Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SMP.
            [Online].



0 komentar