Tersenyumlah setiap kisah pasti kan membuka perjalanan baru ke taman impian bersama kekuatan dari suatu pengharapan.
RSS

Tangram untuk Kekekalan Luas

Tangram untuk Kekekalan Luas
Oleh: Ira Zahara Yasminia
Menurut Dienes (Nina), Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. anak yang sudah memahami hukum kekekalan luas akan memahami bahwa luas daerah yang ditutupi suatu benda akan tetap sama meskipun letak bendanya diubah. Anak yang belum memahami hukum kekekalan luas akan kesulitan belajar luasan suatu daerah. Misalnya, dalam menemukan rumus luas jajarangenjang yang diturunkan dari rumus luas persegi panjang.
          Bagi anak yang sulit memahami tentang hukum kekekalan luas, alat peraga berbentuk permainan akan membantu dalam proses pemahaman tersebut. Karena dengan penggunaan alat peraga, maka konsep yang dianggap abstrak oleh anak akan lebih terlihat konkret ketika anak dapat menunjukkan langsung konsep kekekalan luas tersebut dengan pengalamannya sendiri pada saat anak mencoba mengkonstruksi lewat bantuan alat peraga.    
Menurut Darhim, tangram adalah salah satu jenis alat peraga yang termasuk dalam kelompok alat peraga yang mengacu pada konsep kekekalan luas. Selain berhubungan dengan kekekalan luas, tangram lebih mengarah kepada alat untuk permainan matematika.
Permainan tangram dapat meningkatkan daya fantastik dan kreativitas anak terutama bagi anak yang pemahaman konsep hukum kekekalan luasnya sedang tumbuh. Adapun permainan semacam tangram ini yang disebut dengan puzzle logika. Puzzle logika merupakan puzzle gambar yang dapat mengembangkan keterampilan serta anak akan berlatih untuk memecahkan masalah. Puzzle ini dimainkan dengan cara menyusun kepingan puzzle hingga membentuk suatu gambar yang utuh.
Menurut Nani (Junandar), mengemukakan bahwa pada umumnya, sisi edukasi permainan puzzle berfungsi untuk:
a.       melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
b.      Melatih koordinasi mata dan tangan. Anak belajar mencocokkan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.
c.       Memperkuat daya ingat
d.      Mengenalkan anak pada konsep hubungan
e.       Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk berfikir matematis (menggunakan otak kiri)
f.       Melatih logika anak.
Dapat disimpulkan bahwa manfaat media puzzle yaitu untuk melatih konsentrasi anak, melatih otak kiri anak serta dapat melatih anak dalam mengembangkan kemampuan logika matematika anak.

Daftar Pustaka

Darhim. 2009. Workshop Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Junandar. (2012). Puzzle.
            [Online]
Nina. (2013). Konsep Belajar Teori Dienes.
            [Online]


0 komentar:

Posting Komentar